CONTOH KARYA ILMIAH
KONFLIK
SUPPORTER THE JAK MANIA DENGAN VIKING BOBOTOH
BAB
I
PENDAHULUAN
A.LATAR
BELAKANG
Supporter sepak bola masih sering menjadi tema sentral
pembahasan dan diskusi khayalan, kehadirannya terkadang menyelinap di antara
tema – tema penting dan panas lainnya. Terlebih apa bila ada peristiwa penting
dalam pertandingan sepak bola, atau ada hal yang khusus terkait dengan ulah
suporter sepak bola pendukung sebuah kesebelasan.
Supporter berasal dari akar kata supporter, dari kata
kerja (verb) dalam bahasa Inggris to support dengan akhiran (suffict) er. To
support mempunyai arti mendukung, sedangkan untuk akhiran er menunjukan pelaku.
Kalo ditarik maknanya maka supporter berarti sebagai orang yang memberikan
dukungan atau support tertentu pada ikhwal tertentu pula. Supporter bersifat
aktif, member dukungan dengan dilandasi oleh perasaan cinta dan fanatisme
tertentu.
Istilah
supporter cukup dekat kekerabatanya dengan kata penonton, namun istilah
penonton maknanya akan lebih luas dari pada supporter, artinya setiap supporter
mestinya seorang penonton, sebaliknya tidak semua penonton itu adalah supporter.
Masyarakat umum kadang memakai kedua istilah ini bertukar-tukar, karena agak
susah membedakannya untuk menyebut obyek yang sama dengan pilihan dua kata: supporter
dan penonton.
Sepak bola adalah salah
satu jenis olahraga yang sangat membutuhkan keberadaan supporter ini, ada multi
fungsi keberadaannya. Untuk menyebut supporter sepak bola dibelahan dunia ini
seperti tifosi dari Italia, torsedor dari Amerika Latin, hooligans untuk
suporter tim Nasional Inggris, dll. Ditingkatan klub-klub liga Indonesia juga
dikenal sebutan untuk supporter beberapa klub tersebut, seperti The Jak Mania (Persija
Jakarta), Viking (Persib Bandung), Aremania (Arema Malang), Bonek (Persebaya
Surabaya), LA Mania (Persela Lamongan), Pusamania (Persisam Putra Samarinda),
Ultras Gresik (Gersik United), Ultras Garuda (Tim Nasional Indonesia), dll.
(The Jakmania)
(Viking)
(Aremania)
(Ultras Garuda 1945)
(Ultras Gresik)
(La Mania)
(Pusamania)
(Bonek)
Kehadiran supporter
bagi tim sepak bola tentu sangat diharapkan karena olahraga ini sudah bukan
sekedar olahraga dengan tujuan sempit menjaga kesehatan, dll, namun sudah
berkembang menjadi sebuah bisnis dan industri. Kehadiran supporter akan membawa
semangat tersendiri bagi para pemain, karena segala teknik, ketrampilan,
kecepatan, kemahiran, dan seni bermain bola akan bisa dinikmati oleh orang
lain. Cinta, sayang, perhatian, dukungan tentu dinantikan oleh sang pemain dari
para supporternya.
Ada pun sebutan pendukung
sepak bola yang sama seperti supporter yaitu ultras. Ultras mempelopori suporter yang
amat terorganisir (highly organized) dengan gaya dukung 'teatrikal' yang
kemudian menjalar ke negara-negara lain, seperti club – club papan atas di
Indonesia yang memiliki ultras – ultras seperti Ultras Curva Nord Persija
(Persija Jakarta), Ultras Curva Sud Arema (Arema Malang), Ultras Persib (Persib
Bandung), Brigata Curva Sud (PSS Sleman), dan Tim Nasional
Indonesia memiliki ultras yang sama yaitu Ultras Garuda 1945, dll.
(Ultras Curva Nord Persija)
(Ultras Persib)
(BCS Sleman)
(Ultras Garuda 1945)
Model
tersebut masyhur karena menampilkan pertunjukan-pertunjukan spektakuler
meliputi kostum yang terkoordinir, kibaran aneka bendera, spanduk & panji
raksasa, pertunjukan bom asap warna-warni, nyala kembang api (flares) dan
bahkan sinar laser serta koor lagu dan nyanyian hasil koreografi, dipimpin oleh
seorang CapoTifoso yang menggunakan megaphones untuk memandu selama jalannya
pertandingan.
Dalam
tradisi calcio, ultras adalah "baron" dalam stadion. Mereka menempati
dan menguasai salah satu sisi tribun stadion, biasanya di belakang gawang, yang
kemudian lazim dikenal dengan sebutan curva. Ultras tersebut menempati salah
satu curva itu, baik nord (utara) atau sud (selatan), secara konsisten hingga
bertahun-tahun kemudian. Utras dari klub-klub yang berbeda ditempatkan pada
curva yang saling berseberangan. Selain itu, berlaku aturan main yang unik
yaitu polisi tidak diperkenankan berada di kedua sisi curva itu.
Kelompok
Ultras yang pertama lahir adalah (Alm.) Fossa dei Leoni, salah satu kelompok
suporter klub AC Milan, pada tahun 1968. Setahun kemudian pendukung klub sekota
sekaligus rival, Internazionale Milan, membuat tandingan yaitu Inter Club
Fossati yang kemudian berubah nama menjadi Boys S.A.N (Squadre d'Azione
Nerazzurra). Fenomena ultras sempat surut dan muncul lagi untuk menginspirasi
dunia dengan aksi-aksi megahnya pada pertengahan tahun 1980-an.
Ultras
itu sekelompok supporter tetapi dia sangat fanatik terhadap tim yang di
dukungnya, dan selalu mengibarkan panji - panji kebesaran tim yang mereka
dukung. Mereka bukan supporter biasa yang hanya nyanyi di stadion, tetapi
mereka atraktif, selalu menyanyikan lagu - lagu untuk tim kesayangannya, membawa bendera - bendera
besar, red flare, nampilin banner yang besar di stadion, dan menampikan Coreography.
Ultras
sendiri punya kode etik di antara ultras, yaitu bila mereka fight itu sifatnya
open fight, untuk merebut Banner atau bendera kebesaran yang jd simbol suatu
grup ultras, dalam fight tersebut mereka di larang melibatkan polisi, karna
Polisi dimata ultras haram. A.C.A.B (All Cops Are Bastard)
B. IDENTIFIKASI
MASALAH
Dalam perkembangannya konflik supporter antara The
Jak Mania dengan Viking sering menimbulkan sisi negative dan positif, misalnya
:
1.
Menimbulkan
kekacauan di dalam stadion atau pun diluar stadion,
2.
Merusak
fasilitas umum bila terjadi bentrokan,
3.
Membangkitkan
atmosfir distadion saat bertanding,
4.
Tambah
dikenal supporter fanatik di Indonesia dimata sepak bola dunia.
C. RUMUSAN
MASALAH
Adanya
konflik supporter ini menimbulkan berbagai masalah dimasyarakat umum, salah
satunya sering merusak fasilitas umum bila terjadi bentrokan antar supporter,
dan segi positifnya membangkitkan rasa cinta yang royalitas untuk club
kesayangannya.
D. TUJUAN
PENULISAN
Karya Ilmiah dibuat dengan bertujuan
agar supporter – supporter di Indonesia bisa lebih royalitas dalam memberi
dukungan kepada club – club kesayanganya, dan menambah jiwa fanatik supporter,
karena supporter adalah pemain ke dua belas di stadion yang memeriahkan suasana
atmosfir distadion.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. THE
JAK MANIA
The Jakmania adalah kelompok pendukung / supporter
kesebelasan sepak bola Persija Jakarta
yang berdiri sejak Ligina IV, tepatnya 19 Desember 1997. Markas dan sekretariat The Jakmania
berada di Stadion Lebak Bulus. Setiap Selasa dan Jumat merupakan rutinitas The Jakmania baik
itu pengurus maupun anggota untuk melakukan kegiatan berkumpul bersama membahas
perkembangan The Jakmania serta laporan-laporan dari setiap bidang kepengurusan.
Ide terbentuknya The Jakmania muncul dari Diza Rasyid Ali, manager Persija saat itu. Ide ini
mendapat dukungan penuh dari Gubenur DKI Jakarta Sutiyoso.
Sebagai pembina Persija, memang Sutiyoso sangat menyukai sepak bola. Ia ingin
sekali membangkitkan kembali persepak bolaan Jakarta yang telah lama hilang
baik itu tim maupun pendukung.
Pada awalnya, anggota The Jakmania hanya sekitar 100
orang, dengan pengurus sebanyak 40 orang. Ketika dibentuk, dipilihlah figur
yang dikenal di mata masyarakat, yaitu Gugun Gondrong yang merupakan sosok
paling ideal di saat itu. Meski dari kalangan selebritis, Gugun tidak ingin
diberlakukan berlebihan. Ia ingin merasa sama dengan yang lain.
Pengurus The Jakmania waktu itu akhirnya membuat lambang
sebuah tangan dengan jari berbentuk huruf J. Ide ini berasal dari Edi Supatno, yang waktu itu menjadi Humas
Persija. Hingga sekarang, lambang itu masih dipertahankan dan selalu
diperagakan sebagai simbol jati diri Jakmania.
Seiring dengan habisnya masa pengurusan, Gugun digantikan Ir. T Ferry Indrasjarief yang
lebih akrab disapa Bung Ferry. Masa tugas Bung Ferry adalah periode 1999-2001
dan kembali dipercaya untuk memimpin The Jakmania periode 2001-2003, 2003-2005.
Bung Ferry memimpin The Jakmania hingga 3 periode. Di
bawah kepemimpinan Bung Ferry yang juga pernah menjadi anggota suporter
Commandos Pelita Jaya, The Jakmania terus menggeliat. Organisasi The Jakmania
ditata dengan matang. Maklum, Bung Ferry memang dibesarkan oleh kegiatan
organisasi. Awalnya, sangat sulit mengajak warga Jakarta untuk mau bergabung. Beruntung,
pengurus menemukan momentum jitu. Saat tim nasional Indonesia berlaga jelang piala asia,
mereka menyebarkan formulir di luar stadion. Dengan makin banyaknya anggota
yang mendaftar sekitar 7.200 anggota, dibentuklah Kordinator Wilayah. Dan
sampai pendaftaran terakhir saat ini terdapat lebih dari 70.000 anggota dari 50
Korwil. Setelah diadakan Pemilihan Umum Raya 2005, untuk memilih Ketua Umum
yang baru, akhirnya terpilihlah Ketua Umum Baru periode 2005-2007 yaitu Hanandio Ismayani atau yang
bisa dipanggil dengan Bung Danang.
Setelah Bung Danang digantikan dengan Larico Ranggamone atau yang sering dipanggil Ayah Rico periode 2010-2012, sampai
pendaftaran anggota terakhir terdapat 95.000 anggota yang terdaftar di 50
korwil, belum lagi anggota yang di luar Jakarta yang tidak didaftar mungkin
anggota The Jakmania sudah ratusan ribu
anggota yang tersebar di seluruh Indonesia. Di dalam dunia supporter tak hanya terdiri dari kaum hadam saja, tapi sudah berkembang ke kaum hawa, di Persija ada The Jak Angel untuk sebutan supporter perempuan di Persija.
(Jak Angel)
B. VIKING
PERSIB BANDUNG
Viking
Persib salah satu kelompok supporter pendukung tim Persib Bandung yang
terorganisir di wilayah kota Bandung khususnya, dan Jawa Barat pada umumnya
menjadi kelompok suporter tertua dan pertama (Pioneer) di Indonesia, yang
mengawali sejarah terbentuknya kelompok-kelompok suporter di seluruh wilayah
Indonesia.
Keberadaan Kelompok Suporter yang mengambil nama dari
suku/etnis di wilayah Skandinavia (Swedia, Norwegia) yang terkenal sebagai
“bangsa/suku penakluk” ini bisa dikatakan sangat fenomenal, karena baru pertama
kali di Indonesia muncul sebuah organisasi supporter yang terorganisir dalam
mendukung sebuah klub perserikatan pada masa itu, yang mempunyai karakter tersendiri,
mempunyai visi dan misi serta tujuan yang jelas dalam mendukung tim Persib
secara sportif dan positif.
Supporter yang berdiri sejak tahun
1993, pada saat tahun 2005 tercatat kurang lebih 21.400 anggota The Vikers
(Sebutan anggota Viking) sekarang sampai tahun 2012 setelah dilakukan pemutihan
dan pendataan ulang anggota tercatat kurang lebih 80.000 anggota yang terdiri
dari berbagai kalangan dan tingkatan usia. (sumber: Data Distrik Viking Pusat)
Anggotanya pun bukan hanya muncul dari wilayah Bandung saja, tetapi sudah
menyebar keseluruh wilayah Jawa Barat, Jabodetabek, serta daerah lainnya di
Indonesia. Dan di Persib tak mau kalah soal supporter wanita, di Persib Bandung pun ada supporter setia wanita yang disebut Lady Vikers.
(Lady Vikers)
C. KONFLIK DALAM SEPAK BOLA INDONESIA
Suporter
dan sepakbola adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan, dimana ada sepakbola
disitu juga ada suporter, tidak memandang tua, muda, maupun anak-anak.
Kecintaan mereka terhadap tim sepak bola yang dibelanya telah mengubah pikiran
normal manusia. Berbagai atribut seperti kaos, bendera, maupun spanduk dengan
berbagai warna kebesarannya oren,merah, hijau, maupun biru telah menjadi simbol
dan identitas mereka.
Kerusuhan suporter bukan hal
yang baru dalam dunia persepakbolaan. Gengsi dan harga diri mereka
dipertaruhkan ketika tim kesayangannya bertanding. Suporter sebagai penyemangat
disaat tim kesayangan mereka membutuhkan suntikan psikologis dengan nyanyian,
tarian dan teriakan.
Fanatisme yang berlebihan
dari suporter dalam mendukung tim kesayangannya kadangkala berubah menjadi
kerusuhan atau tindak anarkisme dengan merusak berbagai fasilitas umum.
Tindakan kerusuhan suporter ini semakin anarkis ketika terjadi gesekan antara
dua kelompok suporter, meskipun misi perdamaian sudah dilakukan banyak kelompok
suporter di Indonesia. Inilah yang merusak kaidah Pancasila khususnya sila ke-3
yaitu “Persatuan Indonesia”.
D. PENGARUH
KONFLIK SUPPORTER THE JAK VS VIKING
Atas konflik yang berkepanjangan antara dua
supporter basis terbesar di sepak bola Indonesia ini membuat ketidak nyamanan
masyarakat umum, untuk warga Jakarta yang ada di Bandung atau pun warga Bandung
yang ada di Jakarta, sebagai contoh saat tim Persija Jakarta menang atas Persib
Bandung di Stadion Jalak Harupat Bandung,para supporter Persib yaitu
Viking langsung mencari kendaraan bermotor yang berplat nomor B lalu mereka
melampiasi kekecewaan mereka dengan merusaknya,hal yang sama terjadi di Jakarta
apa bila sedang ada pertandingan Persija kontra Persib di stadion Gelora
Bungkarno, pasti kendaraan yang berplat D dilarang masuk dikawasan GBK , dan apa
lagi bila dua tim bertemu dalam satu stadion tensi panas pun bermunculan dari
bangku penonton atau pun didalam lapangan, makanya sering jatuh korban
supporter entah dari The Jakmania atau Viking,didalam stadion ataupun diluar
stadion. Disini pemerintah dan PSSI sekalu federasi sepak bola tertinggi di
Indonesia harus berperan aktif dalam menyatukan supporter – supporter yang
mangalami konflik seperti ini, karena dapat merusak persatuan dan kesatuan
untuk semua warga Negara Indonesia.
BAB
III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengaruh dari komflik
supporter ini memang sangat bahaya untuk masa depan generasi generasi
mkedepannya, memang perseturuan antar supporter memang tidak bisa hilling meski
kadang sudah ada kata sepakat antar dua kubu yang bertikai. Memang Fanatisme takkan
pernah Mati meski banyak yang Mati karena Fanatisme.
B. SARAN – SARAN
Dari
hasil pembahasan diatas, dapat dilakukan beberapa tindakan untuk mencegah
terjadinya pergeseran kebudayaan yaitu :
1. Peran dari manajemen klub untuk lebih
mendewasakan supporternya biar lebih sopan dan menghargai supporter lawan.
2. Peran dari pihak berwajib juga harus lebih
tegas dalam mengkawal suatu pertandingan di dalam stadion maupun diluar stadion.
3. Dari pihak PSSI selaku federasi tertinggi di
sepak bola Indonesia harus lebih tegas dalam menjatuhkan sangsi kepada para
supporter yang nakal.
4. Dan dari para supporternya sendiri harus
lebih dewasa dan menghargai supporter lawan, entah di dalam stadion atau
pun di luar stadion.
www.jakmania.org/ terakhir di akses 23 Desember 2012, jam 05.45
http://persijajakarta.net/ terakhir di akses 23 Desember 2012, jam 08.45
www.persib.co.id/ terakhir di akses 23 Desember 2012, jam 10.45
www.persijanews.com/ terakhir di akses 23 Desember 2012, jam 13.45
www.vikingpersib.com terakhir di akses 23 Desember 2012, jam 16.45
www.simamaung.com/ terakhir di akses 23 Desember 2012, jam 20.45