BERAS, NASI
PADI, gak mungkinkan ada beras dan nasi kan kalo gak didahulukan dengan adanya padi
apakah kalian tau gimana susahnya para petani yang bekerja keras siang-siang bolong di bawah terik matahari utuk menanam benih padi coba kalian bayangkan gimana kalo kita berada di posisi sebagai petani yang pasti kita akan menangis dan menangis jika kerja keras kita selama berbulan-bulan hanya di bayar dengan upah atau uang yang hanya sedikit, belum jika panen yang ditunggu-tunggu gagal pasti kita akan lebih merasakan penderitaan yang sangat mendalam..
sudah seharusnya kita menghargai kerja keras para petani, karna jika tidak ada petani kita mau makan apah.. iya kan
Menurut Kamus Besar Indonesia
Definisi PADI adalah tumbuhan yang menghasilkan beras, termasuk jenis
contohnya adalah oryza (ada banyak macam dan namanya)
BERAS, ada 2 macam beras yang sering kita makan sehari-hari. Yaitu :
Beras organik
beras jenis ini biasanya hanya terdapat dipasar-pasar swalayan atau pasar-pasar yang sudah modern, soal harga beras ini memang lumayan mahal karna memerlukan proses budidaya yang cukup rumit dan perawatan yang cukup mahal jadi jangan heran jika harganya memang sedikit mahal tapi harga mahal itu terbayar dengan kualitas, kelezatan, dan kesehatan yang kita dapat setelah mengkonsumsi beras organik.
kalo di tanya difinisinya pasti semua orang akan berbeda-beda dalam mengeluarkan definisi tentang beras organik.
menurut saya sendiri definisi tentang beras organik adalah beras yang tidak ada kandungan kimia buatan dan tidak menggunakan bahan kimia dalam proses budidayanya.
Beras non organik atau beras yang sering kita makan
beras jenis ini sangat banyak kita jumpai, dari mulai pasar tradisional sampai pasar swalayan bisa kita dapatkan beras dengan jenis non organik, kalo soal harga memang beras jenis ini lebih murah karna dalam perosesnya tidak sesusah dalam pembuatan beras organik tentu saja dalam hal kualitas, rasa, dan kesehatannya pun tidak sebaik beras organik.
definisi tentang beras non organik itu sama sepperti beras-beras pada umumnya.
Menurut Kamus Besar Indonesia
definisi beras adalah padi yg telah terkelupas kulitnya (yg menjadi nasi setelah ditanak)
NASI, beras yang telah dimasak(dengan cara ditanak atau dikukus).
nasi dapat diolah lagi menjadi berbagai macam masakan dengan ditambah sedikit bumbu-bumbu. seperti: nasi gureng, nasi kebuli, nasi uduk, dll.
Asal dan Sejarah
sumber: info comm
Pada awal padi tumbuh liar, tapi hari ini banyak negara mengembangkan varietas milik jenis Oryza yang memiliki sekitar dua puluh spesies yang berbeda. Hanya dua dari mereka menawarkan suatu kepentingan pertanian bagi manusia:- Oryza sativa: padi Asia umum ditemukan di negara-negara penghasil sebagian besar yang berasal di Timur Jauh di kaki Himalaya. O. sativa japonica tumbuh di sisi Cina pegunungan dan O. sativa indica di sisi India. Sebagian besar varietas budidaya milik spesies ini, yang dicirikan dengan plastisitas dan kualitas rasa.- Oryza glaberrima, sebuah spesies tahunan yang berasal di Afrika Barat, yang meliputi kawasan yang luas memanjang dari pusat Delta Sungai Niger kepada Senegal.
Hal ini diyakini bahwa budidaya padi dimulai secara bersamaan di banyak negara lebih dari 6500 tahun yang lalu. Tanaman pertama diamati di Cina (Hemu Du wilayah) sekitar 5000 SM serta di Thailand sekitar 4500 SM Mereka kemudian muncul di Kamboja, Vietnam dan India selatan. Dari sana, spesies berasal Japonica dan Indica diperluas ke negara-negara Asia lainnya, seperti Korea, Jepang, Myanmar, Pakistan, Sri Lanka, Filipina dan Indonesia. Japonica merupakan sawah irigasi dari zona sedang, dengan butir menengah atau pendek, juga disebut butiran bulat, dan merupakan sawah tadah hujan dari zona tropis yang hangat. Indica merupakan sawah irigasi zona tropis yang hangat, dengan biji-bijian yang panjang, tipis dan datar.
Beras Asia (Oryza sativa) telah disesuaikan dengan pertanian di Timur Tengah dan Mediterania Eropa sekitar 800 SM The Moros membawanya ke Spanyol ketika mereka menaklukkan negeri ini, dekat 700 AD Setelah pertengahan abad ke-15, tersebar beras di seluruh Italia dan kemudian Prancis, kemudian menyebarkan ke semua benua selama usia besar eksplorasi Eropa. Pada 1694 beras tiba di South Carolina, mungkin berasal dari Madagaskar. Bangsa Spanyol membawanya ke Amerika Selatan pada awal abad ke-18.
Antara 1500 dan 800 SM, spesies Afrika (Oryza glaberrima) disebarkan dari pusat aslinya, Delta Sungai Niger, dan diperluas dengan Senegal. Namun, itu tidak pernah berkembang jauh dari daerah aslinya. budidaya Its bahkan menurun dalam mendukung spesies Asia, mungkin dibawa ke benua Afrika oleh orang Arab yang berasal dari Pantai Timur dari 7 sampai abad 11.
Beras yang paling sereal di dunia dikonsumsi setelah gandum. Hal ini menyediakan lebih dari 50 persen dari kalori harian dicerna oleh lebih dari setengah populasi dunia. Hal ini sangat penting di Asia yang dipengaruhi bahasa lokal dan keyakinan. Dalam Cina klasik, istilah yang sama mengacu pada baik "nasi" dan "pertanian". Dalam bahasa resmi banyak dan dialektika lokal kata kerja "untuk makan" berarti "makan nasi". Memang, kata "nasi" dan "makanan" kadang-kadang satu dan sama dalam semantik timur.
Kandungan Berbahaya Dalam Nasi Putih
sumber: suara media
Diabetes alias kencing manis sulit bahkan tak mungkin disembuhkan. Namun penderita tak perlu berkecil hati, pola makan dan hidup sehat bisa menjinakkan penyakit ini. Bersahabat dengan beras-beras khusus menjadi salah satu caranya.
Banyak orang mengganggap penyakit yang dijuluki silent killer ini merupakan penyakit orang tua atau hanya timbul karena faktor keturunan. Padahal, setiap orang dapat mengidap diabetes, baik tua maupun muda, termasuk Anda.
Secara teori, penyakit ini memiliki nama lengkap Diabetes Mellitus (DM) atau sakit gula. Penderita akan ditandai dengan hiperglisemia (peningkatan kadar gula darah) terus-menerus. Kondisi ini memicu komplikasi pada pembuluh darah di otak, mata, jantung,ginjal,tungkai dan alat kelamin.
Di Indonesia sendiri, penyakit ini masih menjadi momok menakutkan. Menurut data World Health Organization (WHO), Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah penderita Diabetes Mellitus di dunia. Pada tahun 2009, terdapat sekitar 8 juta penduduk Indonesia yang mengidap diabetes. Bahkan pada 2025, jumlah penderita penyakit ini diprediksi meningkat tajam menjadi 21 juta orang. Ironisnya dari jumlah itu, baru 50% yang sadar mengidapnya dan di antara mereka hanya 30% yang datang berobat teratur.
Melihat fenomena tersebut, kesadaran pribadi lah yang menjadi kunci untuk menjauh dari penyakit ini. Namun bagi Anda yang positif menderita penyakit ini, bisa mengontrol gula dengan menjaga gaya hidup dan pola makan tepat.
Publikasi terbaru dari peneliti Harvard yang dimuat dalam Archives of Internal Medicine menyebutkan, beras merah dan bahan makanan dari serelia utuh merupakan pilihan yang lebih sehat bagi penderita diabetes.
Nasi putih sudah menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia. Namun sebuah penelitian dari Universitas Harvard menemukan bahwa mengkonsumsi nasi putih sangat tidak sehat untuk para penderita diabetes. Lalu, makanan apa yang bisa menggantikan nasi putih?
Seperti diberitakan dari laman Genius Beauty, peneliti menyatakan bahwa beras merah bisa menggantikan nasi putih, bahkan menurunkan risiko diabetes hingga 16 persen.
Mengganti nasi putih dengan beras merah merupakan salah satu cara terbaik menekan peningkatan gula darah. Alasannya, nasi halus atau putih bisa meningkatkan kadar gula darah Anda.
Studi ini dilakukan di AS yang melibatkan lebih dari 200 ribu orang. Hasil penelitian, ditemukan bahwa porsi makan 150 gram beras putih lebih dari lima kali seminggu meningkatkan risiko diabetes sebesar 17 persen dibandingkan dengan orang-orang yang makan hanya satu porsi nasi dalam sebulan.
Hal ini dijelaskan oleh fakta bahwa beras merah kaya serat yang bisa digunakan untuk diet. Penggilingan beras coklat menghapus sebagian besar serat tersebut, sehingga kadar glukosa darah lebih tinggi.
Beras merah lebih sehat daripada beras putih dilihat dari konten serat dan nutrisi. Bran atau bekatul dari gabah mengandung vitamin B, mineral, serat, asam folat, juga kaya kalium, seng, tembaga, dan yodium. Selain itu beras pecah kulit memiliki rasa kacang ringan.
Jadi pecinta nasi putih harus beralih ke beras merah dan biji-bijian lainnya. Para peneliti merekomendasikan mereka yang suka makan banyak nasi putih untuk menggantinya dengan beras merah.
Dalam sebuah penelitian terhadap 200.000 orang Amerika, diketahui mereka yang makan nasi putih memiliki risiko diabetes 17% lebih tinggi dibanding yang jarang makan nasi. Sebaliknya, orang yang makan beras merah risikonya untuk terkena diabetes turun hingga 11%. Manfaat yang sama juga ditemukan jika kita mengganti nasi putih dengan serelia utuh, termasuk roti atau pasta. Konsumsi dari pangan tinggi serat berhasil menurunkan risiko diabetes karena dapat menurunkan level gula darah dan insulin. Beberapa ahli menyarankan agar 70% kebutuhan karbohidrat kita dipenuhi dari beras merah atau serclia utuh,
Hal tersebut dibenarkan Ali Khomsan, ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB). Dikatakannyapenderita diabetes melitus wajib memilih asupan makanan dengan Indeks Glisemik (IG) rendah.“Anjuran untuk penderita diabetes adalah harus memilih makanan berindeks glisemik di bawah 60 atau maksimal 70,” terang Guru Besar Ilmu Pangan dan Gizi IPB ini.
Namun sudah menjadi rahasia umum, pantangan mengonsumsi nasi bukan hal mudah bagi para diabetasi. Soalnya, sebagian besar penduduk Indonesia menempatkan nasi sebagai sumber bahan pangan utama.
Jangan pesimis karena sejatinya tidak semua jenis beras ber-IG tinggi. Rentang nilai IG beras sangat luas dan terbagi atas tiga kategori. Pertama, beras ber-IG rendah, kurang 55, lalu kategori sedang, antara 55—70, dan tinggi, di atas 70.
Beras yang masuk kategori ber-IG rendah cenderung mengandung amilosa tinggi. Kadar amilosa dalam beras sangat mempengaruhi tekstur nasi. Jika kadarnya tinggi, maka teksturnya tidak menggumpal alias pera. “Jadi beras bertekstur pera memiliki IG rendah, dan bisa dikonsumsi penderita diabetes,” tutur Dewi Indrasari, peneliti madya Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, (BB Padi) Sukamandi.
Varietas padi yang tergolong kategori tersebut adalah Cisokan, Margasari, IR 36, Air Tenggulang, Batang Lembang, dan Martapura. Namun, Dewi menambahkan, ada juga beberapa padi bertekstur pera yang ber-IG tinggi, seperti varietas Ciliwung dan Batang Piaman. Sebaliknya ada pula jenis beras dengan kadar amilosa sedang yang ber-IG rendah, seperti varietas Ciherang. “Beras Ciherang bisa dikonsumsi penderita kencing manis, tetapi jangan dilupakan, banyaknya asupan dalam sehari harus berdasar kebutuhan kalori. Jangan berlebih,” ia menyarankan.
Sedangkan varietas padi yang IG-nya tinggi adalah Ciliwung, Mekongga, Sintanur, Celebes, Gilirang, dan Bengawan Solo. Untuk kategori beras ber-IG sedang di antaranya adalah IR 42, IR 46, Cigeulis, dan beras Tajmahal.
Di luar itu, terdapat beras hitam yang diyakini juga baik bagi penderita diabetes. Beras yang banyak dibudidayakan di daerah Yogyakarta ini juga dilengkapi dengan kandungan antioksidan. Warna ungu kehitaman beras tersebut berasal dari sumber antosianin, suatu zat turunan polifenol berkemampuan antioksidan. Harga beras hitam sedikit lebih mahal berkisar Rp25.000 – Rp 42.500 per kilogram (kg).
Sementara menurut dr Sarwono, spesialis diabetes beras Taj Mahal juga bisa menjadi alternatif bagi penderita diabetes. Hasil penelitiannya, dari 30 pasien yang menderita kencing manis, berangsur membaik setelah mengonsumsi makanan asal India Selatan ini.
Beras ini merupakan varietas Mani Chamba yang ditanam secara organik di area berkapur India Selatan. Padi Taj mahal masak di tangkai selama tujuh bulan, dan untuk menjadi beras perlu diproses secara scientific.
Dari hasil laborat, serat larut dalam beras ini juga dapat menyerap toxid (racun), kelebihan gula dan lemak, serta memperlancar buang air besar.
Makin terkontrolnya gula darah pasca mengonsumsi beras khusus diakui Afid Pallusai, wiraswastawan asal Sulawesi yang sekarang ini berdomisili di Probolinggo, Jawa Timur. ”Saya telah lama mengonsumsi beras Taj Mahal untuk menjaga kadar gula agar tidak meningkat,” katanya.
Selama menggunakan beras tersebut kadar gula darahnya relatif dalam keadaan stabil, antara 100-120. ”Kalau sampai kehabisan beras khusus kadar gula saya bisa langsung naik di atas 300,” terangnya. Beras dengan nama Diabetes Holistic Super Organic yang di hargai Rp 30 ribu/ kg itu diakui merupakan anjuran dari dokter pribadinya.
Hal senada diungkapkan Irwan Setyadi pengurus dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim. Dia mengaku rutin memakan nasi merah yang terkadang dicampur dengan beras Taj Mahal sebagai ganti beras putih.. ”Saya sudah 3 tahun mengonsumsinya,” jelasnya.
Irwan mengatakan ia mengetahui keutamaan beras merah dan beras Taj Mahal dalam mengurangi resiko diabetes khususnya dalam hal mengurangi gula darah dari temannya. ”Teman saya kebetulan juga mempunyai penyakit yang sama dengan saya, dan ia dianjurkan oleh dokter pribadinya mengkonsumsi beras itu,” katanya lagi.
Selama 3 tahun mengkonsumsi beras merah yang terkadang di mix dengan beras Taj Mahal, Irwan merasa kesehatannya semakin baik. Kualitas hidupnya pun meningkat. ”Dulu saya malas pergi ke kantor dan beraktifitas, tapi sekarang saya tambah semangat,” ungkapnya.
Makan nasi putih sebagai bahan makanan pokok meningkatkan resiko diabetes karena nasi putih meningkatkan level glukosa dalam darah. Penemuan tersebut mengacu pada sebuah penelitian terhadap bahan makanan pokok yang dilakukan di AS. Namun, nasi merah atau gandum lebih baik dikonsumsi karena lebih lambat melepaskan glukosa.
Anggapan bahwa makan nasi kemarin membuat kadar gula turun cuma mitos
Tiga bulan belakangan, ling punya rutinitas baru. Setiap malam, wanita berusia 53 tahun ini menyisihkan dua mangkuk nasi putih untuk dimakan keesokan harinya. Bukan tanpa alasan ia melakukan hal itu. Menurut kabar yang didengarnya, memakan nasi yang dimasak sehari sebelumnya bisa menjaga kadar gula darah tetap rendah. Maklum, sejak tiga bulan lalu, ling diketahui mengalami kelebihan kadar gula darah atau glukosa. Ahli naturapati (cara pengobatan alami), Riani Susanto, menilai apa yang dilakukan ling hanyalah mitos.
Mengkonsumsi "nasi kemarin", kata dia, sama sekali tidak menurunkan kadar gula darah. Sebab, karbohidrat dalam nasi putih memang dapat menyebabkan orang terkena diabetes. "Karena karbohidrat yang dicerna dalam tubuh berubah menjadi gula," kata Riani.Nasi putih, ia melanjutkan, mengandung kompleks karbohidrat yang tinggi. Mendiamkan nasi selama sehari semalam tidak akan membuat kadar gulanya turun. "Yang benar adalah mengganti nasi putih dengan nasi merah," kata Riani.
Nasi yang berasaldari beras merah dan beras hitam, menurut Riani, memiliki indeks glisemik (glycemic tndex/GT) yang rendah. Indeks glisemik adalah angka yang menunjukkan potensi peningkatan glukosa darah dari karbohidrat yang tersedia dalam suatu makanan.Riani menjelaskan, beras merah dan beras hitam lebih baik untuk dikonsumsi karena memiliki kulit ari atau gabah. Tidak seperti beras putih yang sudah ditelanjangi sehingga vitaminnya hilang. Penyerapan karbohidrat dalam beras merah pun tidak akan sempurna. Beras merah juga memiliki serat yang tinggi yang baik untuk pencernaan.
Penelitian di Amerika Serikat juga menyebutkan, mengkonsumsi beras merah dapat mengurangi risiko seseorang terkena diabetes. Menurut penelitian yang dilansir dalam jumal Archives of Internal Medicine edisi 14 Juni itu, gabah memiliki serat dan nutrisi yang tinggi yang dapat memperlambat aliran gula dalam darah.Dalam jumal itu, Qi Sun, dokter yang melakukan penelitian di Harvard School of Public Health ini, menyebutkan bahwa mengkonsumsi lima porsi nasi putih seminggu dapat meningkatkan risiko terkena diabetes dibandingkan dengan mengkonsumsi dua porsi atau lebih beras merah.
Lebih lanjut, penelitian itu menganjurkan untuk mengganti hanya 50 gram nasi putih atau sekitar sepertiga porsi nasi putih dengan nasi merah setiap hari. Penggantian porsi nasi putih menjadi nasi merah dalam jumlah sedikit ini pun temyata bisa menurunkan risiko diabetes sebanyak 16 persen.Meski disebabkan oleh kadar gula yang tinggi, Riani mengoreksi anggapan bahwa penyakit diabetes disebabkan oleh banyaknya makanan manis yang dikonsumsi. "Orang kena penyakit gula itu belum tentu karena makan yang manis-manis," kata dia.
Menurut situs Badan Kesehatan Dunia (WHO), hyperglycaemia ataukadar gula darah yang tinggi adalah efek umum dari tidak terkontrolnya diabetes. Diabetes, menurut situs itu, adalah penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak dapat memproduksi insulin yang cukup. Atau ketika tubuh manusia tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksinya secara efektif. Penyakit diabetes biasanya menyerang seseorang berusia 45-64 tahun. Sebanyak 80 persen penderita diabetes hidup di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Kematian akibat penyakit ini mencapai 5 persen setiap tahun. Menurut WHO, jumlah ini bisa naik menjadi 50 persen dalam waktu 50 tahun ke depan jika tidak ada langkah yang diambil untuk mencegahnya.
Anatomi Beras
sumber: NaturalGrow - Health Rice
Beras sendiri secara biologi adalah bagian biji padi yang terdiri dari
• aleuron, lapis terluar yang sering kali ikut terbuang dalam proses pemisahan kulit,
• endospermia, tempat sebagian besar pati dan protein beras berada, dan
• embrio, yang merupakan calon tanaman baru (dalam beras tidak dapat tumbuh lagi, kecuali dengan bantuan teknik kultur jaringan). Dalam bahasa sehari-hari, embrio disebut sebagai mata beras.
Kandungan Beras
Sebagaimana bulir serealia lain, bagian terbesar beras didominasi oleh pati (sekitar 80-85%). Beras juga mengandung protein, vitamin (terutama pada bagian aleuron), mineral, dan air.
Pati beras tersusun dari dua polimer karbohidrat:
• amilosa, pati dengan struktur tidak bercabang
• amilopektin, pati dengan struktur bercabang dan cenderung bersifat lengket
Perbandingan komposisi kedua golongan pati ini sangat menentukan warna (transparan atau tidak) dan tekstur nasi (lengket, lunak, keras, atau pera). Ketan hampir sepenuhnya didominasi oleh amilopektin sehingga sangat lekat, sementara beras pera memiliki kandungan amilosa melebihi 20% yang membuat butiran nasinya terpencar-pencar (tidak berlekatan) dan keras.
Beras, putih, panjang, biasa
Nilai khasiat per 100 g
Tenaga 370 kkal 1530 kJ
Karbohidrat 79 g
- Gula 0.12 g
- Serat pangan 1.3 g
Lemak 0.66 g
Protein 7.13 g
Air 11.62 g
Tiamina (Vit. B1) 0.070 mg 5%
Riboflavin (Vit. B2) 0.049 mg 3%
Niasin (Vit. B3) 1.6 mg 11%
Asam pantotenat (B5) 1.014 mg 20%
Vitamin B6 0.164 mg 13%
Asam folat (Vit. B9) 8 μg 2%
Zat besi 0.80 mg 6%
Fosforus 115 mg 16%
Kalium 115 mg 2%
|Kalsium 28 mg 3%
Magnesium 25 mg 7%
Seng 1.09 mg 11%
Anatomi beras
sumber: RICE A WORD OF GREAD IDEAS
Ketika datang dari lapangan tumbuh, setiap butir beras ditutupi dalam lambung sulit, atau kulit, yang harus dihilangkan. Di bawahnya ada gandum bergizi, yang mungkin cokelat, kemerahan atau bahkan hitam, tergantung pada warna dari lapisan dedak. beras Semua boleh dimakan pada tahap ini, namun sebagian besar diproses lebih lanjut.
Di bawah lambung adalah dedak dan kuman yang tinggi vitamin, mineral, minyak dan berbagai fitonutrien yang diusulkan untuk memiliki manfaat kesehatan. Beras pada tahap ini adalah gandum 100%.
Lepaskan dedak dan kuman dan apa yang masih merupakan endosperm, beras putih dinikmati di seluruh dunia. Untuk mengganti beberapa nutrisi yang hilang di penggilingan, prosesor yang paling Amerika Utara menerapkan lapisan tipis tiamin, niasin, zat besi dan asam folat untuk beras giling untuk menghasilkan apa yang dikenal sebagai beras diperkaya.
Untuk rekap:
Gandum nasi (kadang-kadang disebut beras merah): lagi masak waktu; serat lebih; tinggi vitamin, mineral, minyak dan berbagai fitonutrien; lebih pendek landas hidup yang dapat diperpanjang dengan menggunakan suhu penyimpanan dingin.
Giling padi: Waktu memasak lebih singkat; diperkaya untuk mengembalikan nilai gizi; rak lagi kehidupan.
www.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar